Bangsa jepang adalah
bangsa yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan. Budaya saling
menghargai satu sama lain menjadi ciri bangsa Jepang.Mereka menganggap
penghormatan terhadap orang lain sangatlah penting untuk tetap menjaga hubungan
baik . Hal ini dapat kita ketahui dengan adanya pembagian tingkatan bahasa
dalam tata bahasa jepang yaitu teineigo (bentuk sopan), sonkeigo (menghormat) dan
kejougo (merendahkan diri). Penggunaan ketiga tingkatan tutur bahasa halus
dalam bahasa jepang tersebut digunakan dalam keadaan atau situasi tertentu,
yaitu:
1. Penggunaan
Tutur Halus Teineigo
Teineigo atau bahasa sopan adalah
kata-kata atau ungkapan yang menunjukkan sikap sopan pebmicara atau penulis
terhadap pendengar atau pembaca, dengan demikian bahasa sopan dipakai untuk
memeperhalus penuturan yang memberikan kesan baik bagi pendengar/pembaca.Penggunaan Tutur Halus
2. Sonkeigo
Sonkeigo adalah ragam bahasa yang
dipakai untuk menjunjung tinggi tindakan atau perbuatan pendengar atau orang
yang dibicarakan (Ishida , 1989). Berbeda dengan teineigo , tutur halus sonkeigo
ini digunakan untuk memperhalus tutur bahasa ketika pembicara sedang
membicarakan tindakan orang ketiga.
3. Penggunaan Tutur Halus KejougO
Kejougo atau bahasa merendah dipakai
untuk merendahkan tindakan atau perbuatan pembicara, dengan maksud menjunjung
tinggi lawan bicara. Penggunaan kejougo lebih sering digunakan ketika kita posisinya
sedang berbicara kepada orang yang kita sangat kita hormati.
Budaya
Jepang membedakan pemakaian tingkat tutur ini sesuai dengan jenis kelamin,
usia, pekerjaan, dan social. Ketika kita menerapkan tutur halus ini dalam
percakapan, secara tidak langsung kita menunjukan bahwa kita seseorang yang
berpendidikan dan menjunjung nilai-nilai kesopanan sehingga orang akan lebih
menghargai kita. Nah, untuk mengetahui cara pembentukan tutur halus ini mungkin
akan di bahas pada artikel selanjutnya.
Semoga bermanfaat ^^
0 komentar:
Posting Komentar