Selasa, 03 April 2012

Laporan Sistematika dan Morfologi Tumbuhan (Identifikasi Daun Tunggal)


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daun merupakan salah satu bagian terpenting dari tubuh tumbuhan karena merupakan tempat terjadinya fotosintesis sebagai proses pembentukan bahan makanan. Selain itu daun juga berfungsi sebagai tempat resorbsi, respirasi dan transpirasi yang diperlukan untuk melangsungkan proses metabolisme. Terlepas dari fungsinya, setiap tumbuhan memiliki karakteristik daun yang berbeda sehingga daun dapat diidentifikasikan menjadi dua golongan yaitu daun tunggal (folium simplex) dan daun majemuk (folium compositum).
Daun tunggal adalah daun yang pada tangkai daunnya (petiolus) hanya terdapat satu helaian daun (lamina) saja. Secara lebih mendetail daun tunggal dapat dibedakan berdasarkan bagian-bagian daun, ujung daun (Apex folli), pangkal daun (Basis folli), susunan tulang daun (Nervatio), daging daun (Intervenium), dan bentuk keseluruhan dari daun (Circumscriptio). Dengan demikian diperlukan pemahaman setelah melakukan praktikum indentifikasi daun tunggal sehingga dapat diketahui perbedaan yang prinsip antara daun tunggal yang satu dengan yang lainnya.
1.2 Tujuan
Mempelajari berbagai tipe daun tunggal sehingga mampu membedakan bentuk daun tunggal dengan cara mengidentifikasi bagian-bagian daun, Ujung daun (Apex folli), Pangkal daun (Basis folli), Susunan tulang daun (Nervatio), Daging daun (Intervenium), dan bentuk keseluruhan dari daun (Circumscriptio).


II. METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat

A. Waktu
Hari/tanggal : Selasa, 20 Maret 2012
Pukul : 08:00 s.d. 11:30 WIB
B. Tempat
Ruangan kelas bidang konsentrasi Agribisnis Sutera Alam Politeknik VEDCA Cianjur.
2.2 Alat dan Bahan
A. Alat
Kertas Stensil
Bolpoin
Penggaris
B. Bahan
Daun murbai (Morus alba L)
Daun Sawo kecik (Manilkara kauki)
Daun Ketapang (Terminalia catappa)
Daun Sirsak (Anona muricata L)
Daun jagung (Zea mays L)
2.3 Prosedur Kerja
1. Menggambar daun-daun yang akan diamati
2. Memberikan keterangan-keterangan pada daun meliputi :
Tangkai daun (Petiolus)
Helaian daun (Lamina)
Apex folii
Basis folii
Ibu tulang (costa)
Tulang-tulang cabang (nervus lateralis)
Urat-urat daun (vena)
Susunan tulang daun
Intervenium
Circumscriptio




III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan

No.
Nama Tumbuhan
Keterangan
1.
Morus alba L
1.      Bagian-bagian daun
a.   Tangkai daun           
b.   Helaian daun           
2.      Ujung daun (Apex folii)
c.   Meruncing
3.      Pangkal daun (Basis folii)
d.   Rompang/rata
4.      Tulang Daun (Nervatio)
e.   Ibu tulang (Costa)
f.    Tulang-tulang cabang (Nervus lateralis)
g.   Urat-urat daun (Vena)
5.      Susunan tulang daun
h.   Menyirip
6.      Daging daun (Intervenium)
i.     Seperti kertas (papyraceus)
7.      Bangun daun (Circumscriptio)
j.     Bagian yang terlebar terdapat di bawah helaian daun (bangun jantung)
2.
Manilkara kauki
1.      Bagian-bagian daun
a.   Tangkai daun          
b.   Helaian daun           
2.      Ujung daun (Apex folii)
c.   Tumpul
3.      Pangkal daun (Basis folii)
d.   Runcing
4.      Tulang Daun (Nervatio)
e.   Ibu tulang (Costa)
f.    Tulang-tulang cabang (Nervus lateralis)
g.   Urat-urat daun (Vena)
5.      Susunan tulang daun
h.   Menyirip
6.      Daging daun (Intervenium)
i.     Seperti perkamen (perkamenteus)
7.      Bangun daun (Circumscriptio)
j.     Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun (bangun bulat telur terbalik)
3.
Terminalia catappa
1.      Bagian-bagian daun
a.   Tangkai daun           Daun tidak lengkap
b.   Helaian daun            (daun bertangkai)
2.      Ujung daun (Apex folii)
c.   Meruncing
3.      Pangkal daun (Basis folii)
d.   Berlekuk
4.      Tulang Daun (Nervatio)
e.   Ibu tulang (Costa)
f.    Tulang-tulang cabang (Nervus lateralis)
g.   Urat-urat daun (Vena)
5.      Susunan tulang daun
h.   Menyirip
6.      Daging daun (Intervenium)
i.     Seperti perkamen (perkamenteus)
7.      Bangun daun (Circumscriptio)
j.     Bagian yang terlebar di atas tengah-tengah helaian daun (bangun bulat telur terbalik)
4.
Anona muricata L
1.      Bagian-bagian daun
a.   Tangkai daun           
b.   Helaian daun           
2.      Ujung daun (Apex folii)
c.   Meruncing
3.      Pangkal daun (Basis folii)
d.   Membulat
4.      Tulang Daun (Nervatio)
e.   Ibu tulang (Costa)
f.    Tulang-tulang cabang (Nervus lateralis)
g.   Urat-urat daun (Vena)
5.      Susunan tulang daun
h.   Menyirip
6.      Daging daun (Intervenium)
i.     Seperti perkamen (perkamenteus)
7.      Bangun daun (Circumscriptio)
j.     Bagian yang terlebar di atas tengah-tengah helaian daun (bangun bulat telur terbalik)
5.
Zea mays L
1.      Bagian-bagian daun
a.   Tangkai daun                
b.   Helaian daun                  Daun lengkap
c.   Pelepah daun/upih         
2.      Ujung daun (Apex folii)
d.   Runcing
3.      Pangkal daun (Basis folii)
e.   Tumpul
4.      Tulang Daun (Nervatio)
f.    Ibu tulang (Costa)
g.   Tulang-tulang cabang (Nervus lateralis)
h.   Urat-urat daun (Vena)
5.      Susunan tulang daun
i.     Bertulang sejajar
6.      Daging daun (Intervenium)
j.     Tipis seperti kertas (papyraceus)
7.      Bangun daun (Circumscriptio)
k.   Dari pangkal ke ujung sama lebarnya (Bangun pita)

3.2 Pembahasan
A. Daun murbai (Morus alba L)
Daun murbai (Morus alba L) adalah daun tunggal yang merupakan daun bertangkai karena bagian utama daunnya hanya terdiri dari tangkai dan helaian daun. Ujung daunnya meruncing karena terlihat sangat kontras dari bentuknya yang semakin ujung semakin mengecil dan meruncing. Walaupun bagian terlebar daun berada di bagian bawah daun, tetapi pangkal daun (basis folii) murbai rata/rompang. Ibu tulang daun cukup terlihat jelas, begitu juga dengan tulang-tulang cabang daun. Urat-urat daunnya halus tapi masih dapat terlihat cukup jelas. Susunan tulang daun dari daun murbai menyirip dan daging daun (intervenium) tipis seperti kertas sehingga transpirasi bisa terjadi sangat cepat. Bagian daun terlebar berada di bagian bawah daun membuat daun murbai berbentuk bangun jantung.
B. Daun Sawo kecik (Manilkara kauki)
Adalah daun tunggal yang hanya terdiri dari 2 bagian utama, yaitu tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) sehingga daun sawo kecik termasuk kedalam golongan daun bertangkai. Ujung daun (apex folii)-nya tumpul sedangkan bagian pangkal daun (basis folii) lancip dan runcing. Tulang daun (Nervatio) yaitu bagian ibu tulang terlihat jelas namun bagian tulang-tulang cabang dan urat-urat daun tidak begitu jelas terlihat. Susunan tulang daun mengarah keatas beraturan seperti sirip (menyirip). Daging daunnya cukup tebal dan sedikit kaku seperti perkamen. Bagian terlebar daun terdapat di bagian atas tengah-tengah daun sehingga bangun daun berbentuk bulat telur terbalik.
C. Daun Ketapang (Terminalia catappa)
Sama seperti kedua daun sebelumnya, daun ketapang merupakan daun bertangkai karena hanya terdiri dari petiolus dan lamina saja. Ujung daunnya meruncing  sedangkan pangkal daun berlekuk. Ibu tulang daun terlihat sangat besar,tebal dan menonjol, tulang-tulang cabang terlihat jelas dan urat-urat daunnya pun juga. Susunan tulang daun menyirip dengan tulan-tulang cabang yang menghadap ke atas yang terlihat kekar. Daging daun seperti perkamen karena tebal dan kaku, dengan daging daun seperti perkamen penguapan yang terjadi berlangsung lambat. Bentuk/bangun daun seperti bulat telur terbalik karean bagian terlebar berada di atas tengah-tengah.
D. Daun Sirsak (Anona muricata L)
Daun sirsak termasuk kedalam golongan daun tunggal bertangkai yang terdiri dari helaian daun dan tangkai daun. Ujung daunnya meruncing dengan pangkal daun membulat. Ibu tulang relatif tipis, tulang-tulang cabang tidak terlalu jelas dan urat-urat daun sangat tipis sekali. Susunan tulang daun menyirip dan daging daunnya agak tebal seperti perkamen. Bangun daun bulat telur terbalik karena bagian terlebar berada di atas tengah-tengah.
E. Daun jagung (Zea mays L)
Daun jagung termasuk kedalam daun lengkap karena terdiri dari pelepah/upih, tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Seperti familia gramineae lainnya ujung daun (apex folii) dari tumbuhan jagung ini runcing. Namun, meskipun ujung daunnya runcing tetapi justru bagian pangkal daun (basis folii) daun jagun ini tumpul. Tulang daun atau nervatio bagian ibu tulang lurus dan jelas, tulang-tulang cabang kurang jelas dan bagian urat-urat daunnya sangat sulit untuk dilihat oleh mata telanjang karena sangat tipis sekali. Susunan tulang daun termasuk kedalam susunan tulang daun sejajar karena semua tulangnya menghadap ke atas dengan lurus dan rapi. Daging daun (intervenium) tipis seperti kertas dan permukaan daunnya kasar. Bangun/bentuk daun dari ini dari pangkal sampai ke ujung daunnya sama panjangnya sehingga membentuk seperti pita.



IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Daun tunggal dapat diidentifikasi dan dibedakan antara satu dengan yang lainnya berdasarkan beberapa ciri khusus pada setiap daun, yaitu : bagian-bagian daun, ujung daun (apix folii), pangkal daun (basis folii), tulang daun (nervatio), susunan tulang daun, daging daun (intervenium) dan bentuk atau bangun daun (circumscriptio). Dengan demikian dapat diketahui bahwa daun tunggal terdiri dari beberapa macam tipe dan karakteristik daun yang berbeda.
4.2 Saran
Materi praktikum seharusnya terlebih dahulu dikuasai dan dipahami dengan baik oleh praktikan sehingga proses praktikum dapat berjalan lancar. Apabila materi dapat dikuasai sepenuhnya oleh praktikan maka dosen tidak perlu repot mengulang kembali materi yang telah disampaikan yang menyebabkan waktu banyak tersita. Selain itu praktikan juga harus bisa menjaga ruang tetap bersih selama dan sesudah proses kegiatan praktikum berlangsung.

0 komentar:

Posting Komentar