Albert Einstein, begitulah dia dikenal. Merupakan
ilmuwan fisika modern yang di klaim dapat disejajarkan dengan para penemu
sekelas Coppernicus , Keppler, dan Newton. Minatnya terhadap ilmu pengetahuan
sungguh luar biasa, terutama mengenai cahaya. Teori Einstein tentang cahaya
telah dibuktikan melalui pengamatan. Para Astronom Inggris telah mencatat
pembelokan cahaya bintang karena tarikan gravitasi matahari, dengan derajat
pembelokan tepat seperti yang diperkirakan Einstein.
Einstein kecil
memahami alam semesta sebagai sebuah referensi system yang universal, sebuah
kotak tidak terlihat tempat galaksi-galaksi dan planet-planet berputar. Dia
memahami bahwa segala sesuatu yang ada dunia ini dapat diukur dengan skala yang
konstan. Satu mil tetaplah satu mil, bagaimanapun cara mengukurnya. Waktu
berdetik secara konstan dimanapun di alam semesta. Setiap benda, posisi, dan
lintasan dapat diukur dengan skala tetap ini. Pergerakan Benda atau pengamat, secepat apapun, tidak mengubah
apa-apa. Kesimpulan itu diambil berdasarkan pengalaman orang-orang yang
memiliki rutinitas tetap setiap hari, yang diatur oleh jam kerja regular
siang-malam, bahwa bentuk muka bumi selalu tetap. Hal tersebut adalah alam
semesta yang didasarkan pada hukum Newton tentang gerak dan gravitasi, sebuah
mekanisme alam semesta yang seimbang, tepat, dan dapat diprediksi. Alam semesta
sebagi tempat tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa alasan, setiap sesuatu selalu
ada penyebabnya (hubungan sebab akibat). Pemahaman alam semesta sebagai tempat
semua yang dibutuhkan untuk mengetahui masa depan sama seperti untuk mengetahui masa lalu.
Einstein
mempertanyakan apakah mungkin ketetapan tersebut berlaku terhadap efek dari
pergerakan bumi terhadap cahaya?. Pada alam semesta mekanis, tempat ruang dan
waktu dianggap tetap, maka kecepatan harus ditambahkan. Tidak peduli seberapa
cepat cepat sumber cahaya bergerak, atau dari arah mana, cahaya itu mencapai
pengamat dengan kecepatan yang persis sama. Cahaya – seluruh spectrum radiasi
elektromagnetik , mulai dari gelombang radio sampai sinar X-- tidak mengikuti hukum Newton tentang gerak.
Kecepatannya tidak bertambah dan berkurang begitu saja. Einstein kembali
mempertanyakan apakah mungkin masalahnya terletak pada system kekekalan itu
sendiri. Sistem itu, seperti halnya dalam masalah eter, tidak memiliki bukti
yang nyata. Tidak ada kotak tak terlihat tak terlihat yang mengelilingi alam
semesta, tidak ada jam yang berdetik dipusatnya. Konsep ini adalah bidang
metafisika. Tetapi menurutnya cahaya dapat diukur, dapat diamati. Kelajuannya,
di ruangan hampa udara tetap sama. Bagaiman model alam semesta ini jika
didasarkan pada hukum tersebut?
Jarak sebuah objek yang bergerak dapat diketahui dengan
mengalikan kecepatannya dengan waktu yang dibutuhkan. Sebuah kereta yang
bergerak dengan kecepatan 80 km/ jam dalam waktu setengah jam akan bergerak sejauh
40 kilometer. Namun cahaya tidak terpengaruh jarak dan waktu. Kecepatannya
tetap sama, bahkan ketika sumber cahaya tersebut melaju sangat cepat melintasi
sebuah ruang. Timbul pertanyaan, Lalu apa yang dipengaruhi oleh gerak sumber
cahaya tersebut? Jika bukan kecepatan
cahayanya, maka elemen yang tersisa dari persamaan ini adalah ruang di satu
sisi dan jarak di sisi lain. Inilah yang berubah, local, fleksibel, dan relative. Einstein menyadari bahwa
gerakan itu tidak mengambil tempat tersendiri di antara ruang dan waktu.
Gerakan itu mengubah mereka.
Perhitungan
matematis Einstein mengguncang prinsip paling dasar dari pengamatan ilmiah yang
diyakini sejak zaman Galileo. Selam berates-ratus tahun, berusaha mengembangkan
keakuratan alat ukur mereka, teleskop, astrolab, dan sekstan, hanyalah untuk
menembukan jarak di antara dua titik yang tidak bisa diukur dengan cara
objektif seperti apa pun. Jarak bukan hanya sekedar jarak antara dua titik.
Jarak juga melibatkan pengamat, yang mmengaruhi hasil pengukuran itu secrara
langsung. Mereka juga tidak bisa mengykur nilai yang pasti untuk selang waktu,
karena itu tergantung pada hubungan antara objek dengan pengamat. Apa yang
dipahami tentang alam semesta ini, nyatanya hanyalah sebuah persepsi subjektif
yang dilihat hanya dari satu referensi spesifik.
Banyak
fisikawan menganggap Einstein hanya memikirkan masalah teoritis dari pengamatan
astronomi, bukan realitas semesta itu sendiri. Ketika ia memperluas jangkauan
relativitas ke hukum gravitasi, gaya yang paling dominan di alam semesta ini,
barulah orang-orang memperhatikan bahwa Einstein sedang membuat model baru
penciptaan, dengan kecepatan cahaya sebagai prinsip dasarnya. Gravitasi
mempengaruhi gerak sebagaimana gerak mempengaruhi ruang dan waktu. Kita hanya
perlu menjatuhkan benda untuk melihat
dan mengetahuinya.
Selama
sebelas tahun Einstein bekerja untuk menurunkan persamaan itu, mengubah Hukum
Newton tentang gerak dengan bentuk geometri ruang yang fleksibel. Einstein
merampungkan Teori Relativitas Umum pada
tahun 1916. Einstein terus bekerja mempelajari ruang dan waktu. Dalam model
yang diciptakannya ini benda dan ruang merupakan bagian dari satu kesatuan
susunan yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan, bergabung dalam bentuk yang
berbeda tetapi tidak pernah terpecah. Geometri depengaruhi oleh gravitasi, dan gravitasi dipengaruhi oleh massa. Semua
titik referensi tetap dibuang , karena ruang dan waktu tidak berarti lebih dari
artefak gravitasi. Jika bumi mengelilingi matahari, itu bukanlah karena daya
tarik yang misterius dan tidak terlihat. Itu terjadi karena ruang dan waktu
ditarik oleh kehadiran bintang. Bumi berjalan melalui kurva ruang dan kurva waktu.
Source : The Einstein Girl (Philip Sington)
0 komentar:
Posting Komentar